Beritakapan.news
Diduga tidak begitu mahir mengendarai sepeda motor, Yuni Sarah meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di depan SPBU Jalan R Soekamto
104 months ago
Junaidi PayTren adalah aksi nyata membangun negeri, mempersiapkan pemimpin masa depan negeri ini, yg berkarakter lewat program 1000 pesantren diseluruh Indonesia... Pembukaan 1.000 hektar lahan pertanian, Kampus DAQU, RS DAQU, Sekolah DAQU, Masjid Tahfidz dl Read more ...l...
Alhamdulillah berbagai program sudah berjalan, total member paytren sdh mencapai lebih dari 678 ribu org yang tersebar di 18 negara dan 5 benua, dan terus bertambah ratusan bahkan ribuan tiap harinya...
Masa anda-anda, hanya jadi penonton, hanya jadi komentator...
Toh semua pake pulsa, pake listrik, bayar berbagai tagihan, belum lagi keluarga anda, teman2 anda.... mau sampai kapan beli pulsa diluar, bayar tagihan kudu ngantri, belom lagi biaya admin lebih tinggi....
Pesan UYM :
" Semua org tahu, jika kita bersatu yg berat jadi ringan,
Semua orang tahu dan sadar betapa pentingnya bersatu dan patungan..
TAPI jika cuman sekedar tahu, cuman sekedar ngerti.... dan tdk dilakukan, tdk akan terjadi sesuatu.".
Paytren mengundang siapa saja untuk turut ambil bagian, dalam satu VISI, satu MISI yaitu menuju One Billion Pengguna...
Sahabat PayTren... terus semangat,,, pasarkan paytren... siapapun pasti butuhkan PayTren.
Minat....?
Inbox aja
Telpon : ☎ 082213448833
SMS : 082213448833
109 months ago
Surine Rahaman AMIN YA ALLAH
ASALLAMU SLAIKUM
SUBHANALLAH
ALHAMDULILA
sejak Bergabung be"rapa bulan yg lalu di
www.Treni77.com/TN656
BERSAMA USTAZD YUSUF MANSYUR
DN saya jalankan hanya lewat FACEBOOK
kini saya sudah dapatkan
Penghasilan Penuh berka DN berpotensi Read more ...
Mendapt kan JUTAAN rupiah per minggu
Trima kasih ya ALLAH
Trims kasih USTADZ YUSUF MANSUR
YAKINLAH SIAPAPUN DN DIMANAPUN ANDA BERADA
PASTI BISA MENJALANKAN BISNIS INI
INFO dn pendaftaran klik
www.Treni77.com/TN656
AYO SEGERA GBUNG BERSAMA KAMI
Setelah mengisi FORMULIR di
www.Treni77.com/TN656
segera lakukan UPGRADE agar resmi Jadi member di PT PaYtren
SEGERA Manfaatkan peluang EMAS ini
PASTIKAN anda Bergabung sekarang JUGA
INSYA ALLAH 1-2 th ke depan
Akan ada PERUBAHAN BESAR DALAM HIDUP KITA
SEMOGA YG BERGABUNG DI
www.Treni77.com/TN656
Di Berikan kesehatan,keselamatan,DUNIA DN AKHERAT
DN dimudahkan REZEKINYA AMIN YA ROBAL ALAMIN
BUTUH BANTUAN
HUBUNGI
E-mile
Suren.raman555@mail.com
Sms/tlp
+971561639531
+971502775429
watsap-+971502775429
Line-1449
imo-+971502775429
Peluang Bisnis Spektakuler dari VSI bersama Ustadz Yusuf Mansur dengan Biaya Murah Potensi Hasil Melimpah
117 months ago
Surine Rahaman AMIN YA ALLAH
ASALLAMU SLAIKUM
SUBHANALLAH
ALHAMDULILA
sejak Bergabung be"rapa bulan yg lalu di
www.Treni77.com/TN656
BERSAMA USTAZD YUSUF MANSYUR
DN saya jalankan hanya lewat FACEBOOK
kini saya sudah dapatkan
Penghasilan Penuh berka DN berpotensi Read more ...
Mendapt kan JUTAAN rupiah per minggu
Trima kasih ya ALLAH
Trims kasih USTADZ YUSUF MANSUR
YAKINLAH SIAPAPUN DN DIMANAPUN ANDA BERADA
PASTI BISA MENJALANKAN BISNIS INI
INFO dn pendaftaran klik
www.Treni77.com/TN656
AYO SEGERA GBUNG BERSAMA KAMI
Setelah mengisi FORMULIR di
www.Treni77.com/TN656
segera lakukan UPGRADE agar resmi Jadi member di PT PaYtren
SEGERA Manfaatkan peluang EMAS ini
PASTIKAN anda Bergabung sekarang JUGA
INSYA ALLAH 1-2 th ke depan
Akan ada PERUBAHAN BESAR DALAM HIDUP KITA
SEMOGA YG BERGABUNG DI
www.Treni77.com/TN656
Di Berikan kesehatan,keselamatan,DUNIA DN AKHERAT
DN dimudahkan REZEKINYA AMIN YA ROBAL ALAMIN
BUTUH BANTUAN
HUBUNGI
E-mile
Suren.raman555@mail.com
Sms/tlp
+971561639531
+971502775429
watsap-+971502775429
Line-1449
imo-+971502775429
Peluang Bisnis Spektakuler dari VSI bersama Ustadz Yusuf Mansur dengan Biaya Murah Potensi Hasil Melimpah
117 months ago
Ibrahim Isa Kolom IBRAHIM ISA
Rabu Siang, 10 Juni 2015
--------------------------------
APA KOMUNISME BISA DIBASMI?
* * *
Dengan sendirinya! Kalau, sebuah tulisan (oleh Ed Sturton) – disiarkan oleh BBC (08 Jni 2015) – mempersoalkan “APAKAH PAUS F Read more ...RANSISKUS SEORANG KOMUNIS?” -- Maka, --- Bisa diajukan tanya-lanjut: “Apa Komunisme Bisa Dibasmi?”
* * *
Fikirkan perkembangan di Indonesia: -- Sudah setengah abad lebih berlalu, namun, -- Indonesia (masih) 'belum selesai' dengan problim bagaimana memahami sejarahnya sendiri. Terutama setelah kejadian PEMBNTAIAN MASAL SEKITAR PERISTIWA 1965.
Angka korban berbeda-beda. Kebanyakan tulisan penelitian dan studi, menyatakan, bahwa, lebih dari setengah juta warganegara tak bersalah telah dibantai atas tuduhan 'terlibat G30S”, dianggp anggota atau simpatisan atau 'dekat' dengan PKI.
Sudah setengah abad lebih berlalu pembantaian dan pemusnahan terhadap PKI, serta pengucilan dan diskriminasi terhadap korban dan keluarga mereka – tokh, . . . . masih saja ada sementara jendral, penulis dan pemimpin agama yang mencanangkan ' bahwa ada bahaya (laten) komunisme gaya baru'. Coba fikirkan: para korban Peristiwa 1965 yang masih hidup kumpul-kumpul dalam suatu paguyuban, terdiri dari orang-orang manula, gaék-gaék. Peristiwa itu serta merta dicap sebagai kegiatan untuk 'menghidupkan kembali PKI'. Sesuatu yang tak masuk akal waras, -- tapi masih terus douar-uarkan.
Dari situasi ini bisa ditarik paling tidak dua macam kesimpulan:
Pertama, --- Ribut-ribut 'bahaya komunis' semata-mata merupakan 'perang urat-syrat' (psywar) -- untuk mengalihkan perhatian. Suatu usaha mencegah diungkapkannya apa yang terjadi di sekitar Peristiwa Pembantaian Masal 1965. Dalam konteks ini merupakan usaha untuk MELAWAN POSES REKONSILIASI di atas dasar Keadilan dan Kebenaran. Berusaha mencegah terlaksananya rencana Presiden Jokowi untuk suatu REKONSILIASI sehubungan dengan Pelanggaran HAM Berat, terutama dalam Peristiwa 1965.
Kedua, --- Mereka-mereka yang menguar-uarkan 'bahaya kebangkitan PKI/ Komunisme di Indonesia, -- benar-benar percaya ocehan mereka sendiri itu. Mereka percaya bahwa Komunisme dan PKI itu tetap merupakan bahaya! Suatu kepercayaan yang sulit masuk diakal. Mengingat Orba sudah merekayasa MPRS mengmbil keputusn TAP MPRS No XXV/ Th 1966, mengenai larangan terhadap ajaran Maxisme/Komunisme. Sebagai pelengkap di bidang 'perundang-undangan' – untuk 'melegitimasi' kampanye pemusnahan PKI, yang menimbulkan korban lebih setengah juta warga yang tidak bersalah.
* * *
Baiklah, asumsikan saja dua-dua kemungkinan tsb diatas itu memang ada.
Di dunia internasional, -- apa masih ada kekhawatiran dan ketakutan terhadap komunisme? Jelas ada! Meskipun sejumlah orang terus mengkampanyekan: Agar tidak usah takut pada Tiongkok yang secara formal negaranya berdasarkan faham Komunisme – karena TIONGKOK DEWASA INI SUDAH BERUBAH, SUDAH BUKAN KOMUNIS LAGI-- Sudah menjadi KAPITALIS!
Di lain fihak -- ada pendapat bahwa yang dipratekkan Tiongkok dengan politik-ekonominya yang baru -- Keterbukaan dan Perubahan – TETAP ADALAH SEBUAH NEGERI SOSIALIS – bahwa Tiongkok sedang membangun Solsialisme dengan Ciri-ciri Tiongkok.
Kekhawatiran bahkan ketakutan di mancanegara terhadap 'bahaya Komunisme' tercermin dalam pemberitaan BBC sekitar tulisan Ed Sturton berjudul ; “APAKAH PAUS FRANSISKUS SEORANG KOMUNIS?”.
Tulis Ed Sturton: -- . . . . Kritik Paus Fransiskus mengenai ekonomi pasar bebas menjadikannya ikon bagi sayap kiri dan memicu anggapan dirinya seorang komunis. Pemimpin bagi 1,2 miliar umat Katolik ini mengatakan bahwa kapitalisme sebagai sumber ketimpangan ekonomi . . . . . . – pada sisi buruknya adalah pembunuh. Apakah sang Paus, seperti menurut kritikusnya, adalah seorang yang radikal?
Sugesti Ed Sturton ini bukan tanpa alasan. Ditunjukkannya bahwa Pemimpin Kuba Raul Castro -- berterima kasih kepada Paus Fransiskus untuk perannya dalam pemulihan hubungan antara Kuba dan AS. Sehubungan dengan sikap Paus tsb Raul Castro seakan-akan guyon, menyatakan: “Bila Paus akan terus begini, saya akan kembali berdoa dan pergi ke gereja – saya tidak bercanda.”.
* * *
Lanjut Ed Sturton -- “Terdapat rasa skeptis di antara kaum Katolik (di AS),” . Kata Stephen Moore, pakar ekonomi di lembaga Heritage Foundation dan juga penganut kepercayaan Katolik: --
“Saya rasa Paus ini cenderung berhaluan pada ajaran Marx. Itu tidak diragukan dan dia sangat vokal atas kritikannya mengenai kapitalisme dan pasar bebas...saya sangat terganggu oleh itu.”
* * *
Maka, -- Jadi teringat pada suatu episode yang terjadi di Itali di periode awal Perang Dingin. Ketika itu Partai Komunis di sementara negeri Eropah Barat seperti a.l Perancis, Itali dan Belanda, amat populer dan mendapat dukungan cukup luas, karena peranan mereka selama pendudukan Nazi Jerman, paling aktif dalam perlawanan (bersenjata) untuk pembebasan negeri dari pendudukan. Vatikan yang amat khawatir semakin meluasnya pengaruh Partai Komunis Itali, mengambil kebijakan mengirimkan sejumlah pastor ke daerah perkampungan buruh dimana pengaruh Komunis terbanding Katolik, jauh lebih besar. Vatikan menugaskan para pastor yang dikirim turba itu, untuk mengubah kaum buruh yang pro-Komunis itu, menjadi Katolik yang anti- Komunis.
Resultatnya, malah kontra-poroduktif. Setelah para pastor itu ditarik kembali ke Vatikan, ternyata mereka tidak berhasil membalikkan kaum buruh yang pro-Komunis menjadi Katolik yang anti-Komunis --- Sebaliknya yang terjadi – setelah beberapa bulan turba di perkampungan buruh – mayoritas pastor-pastor itu yang berubah menjadi ANGGOTA PARTAI KOMUNIS ITALI.
* * *
Rupanya, penderitaan dan kemiskinan yang dialami kaum buruhlah yang menyebabkan mereka menjadi pro—Komunis.
* * *
Di Indonesia sekarang, sudah tidak ada lagi PKI – anggota-anggota PKI yang bisa survive dari kampanye pembantaian masal Suharto, sudah pada tua-tua dan atau sakit-sakitan. TAP MPRS No XXV/1966, masih belum dicabut. Namun, -- setelah jatuhnya Presiden Suharto, ratusan bahkan ribuan literatur Marxis/Komunis memenuhi toko-toko buku. Beberapa tahun yang lalu telah terbit karya klasik Karl Marx dan Friederich Engels – DAS KAPITAL – Edisi Indonesia. Juga telah terbit lagi 'Manifes Partai Komunis', karya klasik Karl Marx. Telah terbit pula edisi bahasa Indonesia – Biografi TAN MALAKA, salah seorang pendiri dan pemimpin PKI ketika itu.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa tulisan-tulisan Marxis, yang mengandung ajaran faham Komunisme, bisa muncul kembali dan dibaca orang. Dan penguasa tidak berdaya mencegahnya.
* * *
Apakah yang membuat Paus Fransiskus; kaum buruh Itali -- bersimpati bahkan menganggap Marxisme menunjukkan jalan keluar dari kemiskinan dan penderitaan mereka? Apa yang menyebabkan Sukarno menganut Sosialisme yang mengandung ajaran Marxis – apa yang menyebabkan PDI-P mencantumkasn TRISAKTI – yang mengandung ajaran Marxis, didalam program partainya? Apa yang menyebabkan Bung Karno, keras membela PKI, menentang PKI dibubarkan?
Dan hal ini berlangsung di saat propaganda anti-Komunis berlangsung tak henti-hentinya. Setelah sementara negeri yang menyatakan menganut Marxisme/Komunisme, seperti Uni Sovyet, - ternyata gagal membangun ekonomi negeri, kemudian ambruk sebagai negara sosialis dan Rusia kembali ke sistim kapitalisme.
Setelah praktek sementara partai komunis mendapat kritik keras karena dinilai tidak demokratis dan melanggar HAM.
* * *
Sebabnya, ---- besar sekali,--- karena sebegitu jauh, Marxisme adalah satu-satunya ajaran, yang mengadakan analisa-kritis paling mendalam terhadap sistim kapitalisme ketika itu. Suatu karya hasil studi di lapangan serta ditimba dari pengalaman kongkrit gerakan buruh di beberapa negeri.
Marxime meniai sistim kaspitlisme sebagai suatu sistim ekonomi yang melakukan penghisapan terhadap kaum pekerja, terhadap rakyat luas, serta yang telah menimbulkan krisis-krisis ekonomi ; dan peperangan-peperangan perampokan dan penguasaan dari satu atau beberapa negeri kapitalis terhadap negeri lainnya, di Asia-Afrika dan Latin Amerika.
Bahwa, meskipun mengandung kekurangan-kekurngan Marxisme --- telah menunjukkan hari depan dunia ini:
Bahwa untuk bebas dari penghisapan dan pemerasan, jalan keluarnya bagi kaum pekerja adalah SOSIALISME.
* * *
120 months ago
Ibrahim Isa Kolom IBRAHIM ISA
Selasa Malam, 21 April 2015
-------------------------------------
"MINI-SEMINAR" --- KASUS SEJARAH TERPENTING INDONESIA
* * *
Sepertinya, --- seakan-akan, . .. kejadian itu, sebagai sesuatu yang 'kebetulan' saja!
Pe Read more ...nulis muda Leila S Chudori menempakan posting di FB. Tentang kesan dan komentarnya setelah melihat sebuah film dokumenter berjudul "40 Years of Silence" karya Robert Lemelson (2005).Aktivis dan pemeduli HAM Indonesia umumnya sudah melihat Film "40th Kesunyian". < Untuk kata 'silence' --- terjemahan yang lebih cocok, mungkin: 'keheningan' , atau 'kebisuan'>.
"40 Years of Silence", -- adalah sebuah dokumenter sekitar Peristiwa Pembantaian Masal 1965/66/67. Situs www.40yearsofsilence.com/2008, a.l menulis sbb :
SEBUAH TRAGEDI INDONESIA:
Adalah kisah empat keluarga Indonesia yang menjadi korban tragedi 1965-1966. Keluarga Lanny di Jawa Tengah, Keluarga Budi di Jogjakarta, Degung dan Kereta di Bali.
Diperkirakan 500 ribu sampai 1 juta orang dibunuh pada Oktober 1965 sampai April 1966. Salah satu kejahatan terhadap kemanusiaan yang belum terungkap di Indoensia.
Alex, ayah Lanny adalah tokoh Baperki. Penangkapan dan kematian Alex telah mengubah kehidupan Lanny sekeluarga.
Budi mengalamai trauma dendam akan apa yang dialami Kris, kakaknya yang mengalami cap sebagai anak PKI. Budi seperti hidup di dua dunia: hitam dan putih, dendam dan bersabar.
Orang tua Degung menjadi korban saat Degung berumur lima tahun. Degung masuk dalam dunia intelektual dan kebudayaan.
Kereta menyakiskan berbagai pembunuhan terhadap orangtua dan keluarganya. Saat ini Kereta hidup dengan roh-roh yang merasuki dirinya. Rob Lawson menekankan diagnosa Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) terhadap empat keluarga itu.
Tiga sejarawan, Baskara T Wardaya, John Rossa dan Geoffrey Robison, menerangkan temuan penelitian mereka bahwa pembunuhan massal itu diorganisasikan, berkait erat dengan politik nasional dan internasional masa perang dingin.
* * *
Lalu, --- Leila S. Chudori memberikan komentar dan kesannya a.l sbb: (19 April) 2015
“Semalam saya menyaksikan sebuah film dokumenter berjudul "40 Years of Silence" karya Robert Lemelson (2005), seorang antropolog AS tentang tapol dan keluarganya dengan akibat fisik dan mentalnya.
Sebelumnya saya menyaksikan dokumenter ini sepotong-sepotong melalui trailer saja dan tempo hari Lemelson mengirimkan jauh-jauh dari AS.Sebelum ada nama Joshua Oppenheimer, dokumenter ini saya rasa lengkap (dengan cara dokumenter 'konvensional) mengikuti 4 narasumber di Jawa dan Bali serta komentar beberapa pengamat seperti Baskara Wardaya dan John Roosa.
Meski sudah bertahun-tahun saya melakukan riset soal 1965, tetap saja cerita para saksi masih mengejutkan dan menggedor hati. Salah satu anak yang diikuti dengan sabar oleh sutradara, sejak dia masih remaja hingga agak dewasa berkisah bagaimana dia menyaksikan sendiri kakaknya dianiaya di depan dia.
Anak ini tumbuh jadi anak pemarah dan sering berkelahi. Yang agak membuat dia sekarang lebih tenang dan tidak murka seperti masa kanak-kanaknya adalah karena dia kini ikut latihan bela diri dan meditasi.
"Dulu rasanya saya ingin membunuh para penyiksa kakak saya," katanya.
Tapi kini kemarahan itu dia salurkan pada olahraga. Saya jadi ingat itu sosok yang saya bayangkan tentang Segara Alam dalam Pulang, hasil wawancara dengan beberapa kawan, putera tahanan di Salemba dan Nusakambangan serta Pulau Buru. Kawan-kawan, 50 Tahun sudah peristiwa itu.
Saya hormat kepada rekan-rekan IPT (International People's Tribunal) yang setia bergerak mencari keadilan.
* * *
Dari komentar Leila inilah dimulai “MINI SEMINAR” .. yang temanya berkembang menjadi hakikat yang sesungguhnya, dari massalahnya, yaitu KASUS PERISTIWA SEJARAH PEMBANTAIAN MASAL 1965/66/67. Dan keterlibatan para aktivis dan pemeduli mancanegara mengenai kasus tsb. Kemudian diseminarkan pada tgl 10 April 2015, di Den Haag, Belanda. Dalam suatu wadah kegiatan pro -korban pelanggaran HAM terbesar di Indnesia. Lembaga itu bernama “THE INTERNATIONAL PEOPLE'S TRIBUNAL 1965 (IPT-65)”. Badan kegiatan HAM ini berkedudukan di Den Haag. Dipandu oleh seorang sarjana Belanda, Prof Dr Saskia Swieringga dan Koordinator, seorang advokat Indonesia, Nursyahbani Kacasungkana.
* * *
Berbagai pendapat dan komentar diajukan di MINI-Seminar di FB. Sungguh penting dan menarik. Ini adalah diskusi, yang bisa diikuti oleh siapa saja yang mau bergabung di Facebook.
Baik disoroti salah satu komentar – pendapat seorang partisipan yang diajukan a.l sbb:
“. . . . . saya khawatir fakta-fakta penting tentang peristiwa 30 Sep. 1965 itu tidak akan pernah terungkap sepenuhnya selama para pelaku atau keluarga dekat mereka masih berkuasa dan pasal-pasal tentang limitasi rahasia negara di dalam UU Keterbukaan Informasi Publik tidak segera direvisi. (Abdullah Alamudi).
Lalu ditanggapi oleh Leila S. Chudori a.l sbb:
“Sepenuhnya memang tidak mungkin . . . Di negara Barat yang sering sekali mengulik sejarah mereka saja tak pernah bisa sepenuhnya mengangkat 'the truth'. Tapi sekedar pengakuan dar pemerintah bahwa massacre itu terjadi, menurut saya penting, pasti ada caranya untuk mengatasi keterbatasan itu.
Leila melanjutkan: . . . . . “iya, tentu saya tidak mimpi semua pemimpin bisa membuat statement seperti Gus Dur. Semua kenyataan pak Alamudi itu betul sekali terutama soal Megawati dan SBY. Saya belajar banyak hal dan salah satunya: bersiap untuk kecewa. Tapi ya kalau kita duduk-duduk saja, saya tidak merasa tepat. Dalam film itu salah satu pengamat (kalau tak salah Baskara Wardaya) menyampaikan satu hal menarik: kalau kita diam tenang-tenang saja puluhan tahun, peristiwa berdarah ini terus terusan berulang dan nyawa orang sedemikian tidak dihargai.
* * *
Ada satu lagi yang perlu disoroti , yaitu pendapat sbb:
“ . . . . saya kira (re)solusi thd 1965 & dampaknya berat dan tidaklah mungkin tanpa gerakan politik dari masyarakat. Mendem jero, seperti dimaksud Lies M, benar itu dilakukan Orde Baru, bukan solusi, malah merupakan hipokrisi.
“Pengakuan pemerintah atau pengakuan oleh presiden seperti dilakukan Gus Dur, hanya Gus Dur yg (berani dan mampu) melakukannya.
“Tribunal Rakyat pun hanya satu jalan utk mendorong lahirnya momentum. IPT tidak mungkin menyelesaikan tanpa gerakan politik. Di Spanyol, gerakan masyarakat itu dimulai oleh kelompok cendekia dan seniman, diperkuat oleh guru2 sejarah, terutama setelah Franco mati (1975).
“Saya kira, betapa pun terbatas, upaya Spanyol resolving dampak Perang Saudara 1930an lumayan. Apalagi mengingat gerakan ini, selang 70 tahun (!) kemudian, berhasil menggolkan UU Historical Memory (2004) yg meruntuhkan peninggalan politik & senirupanya fasisme Franco dan mendorong rekonsiliasi eksil Spanyol mudik ke tanahairnya.
“Point saya: mendem jero, pengakuan, islah (menurut sebagian elite kini), juga IPT,semua itu mustahil menyelesaikan masalah warisan politik dan ideologis utk mengobati luka2 besar 1965.
“Mustahil bila tanpa gerakan politik dan budaya dari tengah masyarkat. (Aboeprijadi Santoso)
* * *
Seorang hadirin yang datang ke Seminar “IPT – 1965”, di Den Haag 10 April, 2015 y.l – mempertanyakan langsung padaku, apakah kegiatan pro-HAM Indonesia yg diadakan di luarnegeri seperti ini, akan punya dampak di Indonesia?
Aku tunjukkan, bahwa setiap kegiatan pro-HAM di luarnegeri, -- demi diberlakukannya HAM di Indonesia, --- pasti punya pengaruh dan efek tertentu, --- seperti banyak fakta membuktikan hal tsb.
Kegiatan-kegiatan di luar Indonesia merupakan manifestasi kepedulian dan solidaritas internasional pada rakyat Indonesia yang memperjuangkan diberlakukannya HAM di Indonesia. Sejak dulu , – -- kehidupan masyarakat negeri manapun di dunia ini, pertumbuhan dan perkembangnnya – tidak terpisah dan TIDAK BISA DIPISAHKAN, dari kehidupan masyarakat bangsa-bangsa dan negeri-negeri di dunia pada keseluruhannya.
Bagaimanapun penguasa dan kekuatan politik parpol dsb dari sementara negeri berusaha memisahkan dan membendung kehidupan masyarakat Indonesia dari kehidupan masyarakat dunia, --- usaha tsb pasti akan menemukan kegagalan.
Dengan sendirinya kekuatan dan gerakan politik dalam negeri merupakan faktor yang menentukan apakah penguasa akan memenuhi tuntutan keadilan yang diajukan di dalam maupun di luar negeri. Saling hubngannya dan adanya faktor pengaruh luarnegri – selalu merupakan 'pelengkap' untuk adanya suatu perubahan medasar dari suatu negeri.
* * *
Sementara itu, ---- “MINI – SEMINAR”, Mini-Seminar -- yang berlangsung di media mancanegara sekitar Hak-Hak Azasi Manuisa dan Demokrasi, sekitar tuntutan keadilan bagi para korban Peristiwa Persekusi dan Pembantaian Masal 1965-66-67 di Indonesia akan berlangsung terus! Terus dan terus, sampai cita-cita dan tujuannya tercapai.
* * *
Ibrahim Isa Kolom IBRAHIM ISA
Sabtu Siang, 04 April 2015
---------------------------------
Pengantar:
Pada tanggl 22 Februari 2015, y.l Sebuah Panitya Gabungan NGO Perancis dan Indonesia di Paris -- menyelenggarkan Hari Indonesia, dalam rangka kegiatan Anti-K Read more ...olonialisme. Dalam kesempatan tsb saya diminta memberikan pandangan mengenai Konferensi Bandung (1955).
Hari ini pembicaraan tsb dipublikasikan di bawah ini sebagai sambutan MEMPERINGATI 60TH KONFRENSI ASIA AFRIKA (1955)
* * *
KONFERENSI ASIA-AFRIKA, BANDUNG (1955): SEBUAH TONGGAK SEJARAH.
* * *
Pertama-tama, saya menyatakan terima kasih kepada Panitia Penyelenggara Pertemuan ini dan kepada Miss Ibaruri Sudarsono, atas undangan hadir dalam pertemuan ini, dan kesempatan untuk menyampaikan pandangan sekitar Konferensi Asia-Afrika, Bandung 1955; peranan Sukarno; dan sekitar Gerakan Non-Aligned Movement (NAM), populer disebut GNB - Gerakan Non-Blok ; Non-Bloc Movement, sebagai kelanjutan dari Konferensi Bandung, 1955.
* * *
Pada periode kepresidenan Presiden Sukarno, pada bulan Agustus 1953, PM Ali Sastroamidjoyo dari Indonesia, atas petunjuk Presiden Sukarno, --- untuk pertama kalinya mengajukan, kepada para peserta Konferensi Colombo, -- IDE menggalang kerjasama Asia-Afrika, demi USAHA KEMERDEKAAN DAN PERDAMAIAN DUNIA. Visi Presiden Sukarno adalah: - - - Bangsa-bangsa dan negeri-negeri Asia dan Afrika, bangkitlah . . . . Pegang nasib dan haridepan ditangan sendiri. Harus menulis sejarahnya sendiri!
Gerakan ini harus terlepas dan bebas dari pengaruh geo-politik yang didominasi oleh semangat dan politik "Perang Dingin". IDE SUKARNO menolak bahwa haridepan dunia ditentukan oleh beberapa negara besar --- yang didasarkan atas konflik antara Blok Barat dan Blok Timur.
* * *
Sesungguhnya IDE Sukarno tsb yang inti-sarinya, ialah , ---- Keharusan berdiri serta berkirprahnya suatu KEKUATAN KETIGA, yang menolak keberpihakan pada salah satu blok, yang berkonflik keras dalam "Perang Dingin". Kekuatan, gerakan ini mengambil bentuk GNB - Gerakan Non-Blok.
Dalam proses selanjutnya - - - Dimulai dengan BANDUNG PRINCIPLES, tercipta gerakan dan persepakatan negeri-negeri NON BLOK, negeri-negeri yang NON-ALIGNED.. yang menempuh dan mempertahankan politik NON ALIGNMENT . . .Yang menolak berfihak, kepada salah satu fihak, ketika berkecamuk "Perang Dingin", dan TETAP MEMPERTAHANKAN POLITIK LUAR NGERI YANG BEBAS BERDIRI SENDIRI.
Tokoh-tokoh Konferensi AA Bandung: Sukarno (Indonesia), Nehru (India) , Nasser (Mesir) , Nkrumah (Ghana) merupakan pilar ide non-blok, Bersama Tito dari Yugoslavia, pada tahun 1961 berhasil meluncurkan Konferensi Non- Blok pertama di Belgrado, Jugoslavia. Gerakan Non Blok merupakan pengembangan dari PRINSIP-PRINSIp HUBUNGAN INTERNAIONAL yang dideklarasikan di Konferensi Asia-Afrika di Bandung, 1955.
Gerakan Non-Alignment-Movement (NAM), berhasil mencakup lebih dari 100 negeri di dunia ini, termasuk Kuba yang diisolasi dan mengalami blokade ekonomi AS, yang bertujuan menghancurkan pemerintah Kuba.
* * *
Visi Sukarno sbb: --- Meskipun Asia-Afrika terdiri dari berbagai bangsa dan negeri yang berbeda-beda, mempunyai kultur dan tradisi sendiri-sendiri --- menempuh sistim politik yang berbeda-beda, serta menganut doktrin ekonomi yang beraneka ragam --- bangsa-bangsa dan negeri-negeri Asia dan Afrika, punya kesamaan besar. Yaitu, kebersamaan untuk berdiri tegak sebagai bangsa merdeka, yang sama derajat dan sama hak dengan bangsa-bangsa lainnya. Membangun dunia baru yang damai dan makmur! Mereka bertekad memegang nasib mereka di tangan mereka sendiri.
* * *
Di saat ketika "Perang Dingin" sedang berkecamuk dengan heibatnya ---, di kala Perancis berkeras kepala hendak memperpanjang masa
penjajahannya di Indocina. Dengan dukungan Blok Barat Perancis melancarkan perang penindasan/penghancuran terhadap rakyat Vietnam yang pada tanggal 02 September 1945, memproklamasikan kemerdekaan nasionalnya.
Di Semenanjung Korea, sejak 1950 meletus Perang Korea, yang nyaris menyeret dunia ke perang dunia baru!
* * *
Lebih separuh benua Afrika massih g e l a p ! -- Masih merana di bawah kekuasaan kolonialisme dan neokolonialisme Barat. Afrika Selatan masih merana di bawah kekuasaan rezim Apartheid. Di Rhodesia Utara dan Rhodesia Selatan ( yang kemudian menjadi Zambia dan Zimbabwe), kaum settlers kulit putih masih berkuasa. Aljazair disiapkan menjadi suatu negeri Apartheid lainnya di benua Afrika. Conggo masih gelap... dan banyak lagi wilayah dan negeri serta bangsa-bangsa Afrika masih didominasi oleh kekuasaan Barat -- Inggris, Perancis, Belgia, Portugis, Spanyol dan Amerika. Sementara negeri di Asia juga masih berada di bawah kekuasaan Barat yang lama.
Last but not least . . Israel masih menduduki sebagian besar wilayah Palestina! Rakyat Palestina dengan gigih mempertahankan dan mengembangkan perjuangn mereka untuk suatu negara Palestina Merdeka. Berjuang melawan politik Israel, yang tak henti-hentinya, memperluas perkampungan Yahudi, di daerah Palestina yang diduduki militer Israel.
* * *
Gerakan massa meluas di dunia ketika itu a.l. ----- Ditandai oleh hasrat besar bersama -- kehendak mencegah perang dunia baru, menentang bom A dan H serta percobannya yang membahayakan kesehatan umum rakyat di daerah tempat percobaan. .
Situasi mancanegara amat rumit. Rakyat-rakyat sedunia mempergencar kegiatan dan perjuangan demi perdamaian dunia. Gerakan Perdamaian Dunia adalah, gerakan besar yang melibatkan nasib negeri-negeri di dunia.
* * *
Dalam situasi dunia demikian itu . . . . . pada tanggal 19 April, 1955, - - - - 60 tahun yuang lalu, ----- Bandung, ibukota Provinsi Jawa Barat, -- Indonesia --- menjadi pusat perhatian dunia. Bukan saja -- karena keindahan panorama dan alam sekitarnya, ----- bukan semata-mata karena kecantikan pemandangan di sekitar Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Malabar; serta sifat ramah-bersahabat penduduknya saja, . . . . . tetapi ---- langkah bersejarah yang diayunkannya . maka Bandung menjadi pusat perhatian mancanegara.
* * *
Para wakil dan utusan dari 29 negeri dan wilayah benua Asia dan Afrika, yang sudah lama merdeka, yang baru merdeka, dan yang dalam proses memerdekakan diri dari kolonialisme, sedang berjuang melawan imperialisme, ---- berkumpul bersama, mengadakan musyawarah dan mufakat.
* * *
Perhatikan, bahwa IDE SUKARNO untuk suatu PERSATUAN DAN PERJUANGAN RAKYAT Asia-Afrika -- DEMI KEMERDEKAAN DAN PERDAMAIAN DUNIA, diluncurkan pada suatu periode ketika tentera ekspedisi Perancis (16.000 serdadu dan opsir) dipusatkan di Dien Bien Phu, sebuah desa di lereng gunun di perbatasan Vietaam dengan Laos.
Strategi militer Perancis ialah,-- hendak memancing masuk perangkap dan menghancurkan kekuatan bersenjata Vietminh , populer disebut Vietcong - yang sedang maju menderu menghalau tentara Perancis dari Indochina.
Menarik bahwa IDE SUKARNO tentang Persatuan dan Perjuangan Rakyat Asia-Afrika, diluncurkan, pada saat yang sama ketika tentara Vietminh di bawah Jendral Vo Nguyen Giap, dengan 40.000 psukan gerilyanya mengepung dan pada tanggal 07 Mei 1954, (dimulai pada tanggal 12 Maret - setelah bertempur siang malam selama 57 hari) -- , menghancurkan tentara ekspedisi kolonial Perancis di Dien Bien Phu. Kelanjutannya Perancis terpaksa angkat kaki dari Indochina, untuk digantikan oleh Amerika Serikat.
* * *
Banyak diajukan pertanyaan: APA PERAN INDONESIA dan Sukarno sekitar Konferensi A-A Bandung (1955) dan kaitannya dengan Non-Alignment, Gerakan Non-Blok?
Peran Sukarno dan Indonesia, adalah -- bahwa Sukarno dan Indonesia merupakan PEMRAKARSA, pengambil inisiatif IDE BESAR INI. Presiden Sukarno dan Indonesia tampil, maju ke depan --- , ambil inisiatif untuk mendorong maju GERAKAN KEMERDEKAAN DI ASIA DAN AFRIKA, mempersatukan dan mencapai kemenangan.
Berani melawan arus, berani menantang oposisi dan tantangan "Perang Dingin", menentang pandangan, bahwa konflik di dunia ini, antara Blok Timur dan Blok Barat, sebagai masalah yang "over-riding", yang di atas segala-galanya, yang menentukan siapa kawan siapa kawan. Yang menentukan haridepan dunia.
* * *
Ketika Konferensi AA Bndung (1955), aku baru berumur 25 tahun. Belum banyak mengerti tentang politik. nasional dan apalagi internasional.
Namun, 3 tahun sebelumnya, yaitu pada bulan Juli 1952, aku dikirimkan ke Kopenhagen, ibukota Denmark. Bersama seorng kawan ditugaskan untuk mewakili Pemuda Indonesia, dalam suatu konferensi persiapan internasional, yang akan menyelenggarakan Kongres Pemuda Sedunia, Di Wina, Austria. Pada waktu itu di Asia sedang berkobar Perang Korea.
Geo-politik mancanegara masih didominasi oleh suasana "PERANG DINGIN". Dua kekuatan di dunia ini berhadap-hadapan: Blok Barat, yang dikepalai oleh AS-- versus Blok Timur, dengan Uni Sovyet, sebagai pemimpinnya. Perang Korea, baru saja sedikit mereda.
Namun, Ada satu hal yang tidak mereda, bahkan semakin berkobar. Itu adalah perjuangaan bangsa-bangsa dan negeri-negeri terjajah di kawasan yang luas di benua Asia- dan Afrika, Perjuangan ini, adalah perjuangan dari bangsa-bangsa dan negeri-negeri terjajah, untuk merebut kemerdekaannya.
Kekuatan politik dari perjuangn ini, punya satu tujuan bersama: Yaitu, mengusir kekuasaan kolonial asing yang selama ini menguasai negeri dan bangsa mereka. Perjuangn ini adalah perjuangan anti-kolonialisme melawan kolonialisme, lama dan baru, untuk kemrdekaan bangsa dan tanah air.
* * *
Dunia tersentak! Tidak habis keheranan menyaksikan suatu peristiwa sejarah yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Terselenggaranya suatu konferensi yang terdiri dari bangsa-bangsa dan negeri-negeri merdeka, seperti Ethiopia, Mesir, Thailand, India, Burma, Indonesia dan Jepang; dan yang berada dalam proses mencapai kemerdekaannya, seperti Ghana dan Vietnam Selatan. Hadir di situ negeri-negeri yang terikat dengan pakta-pakta militer Barat seperti SEATO, CENTO DAN NATO.
Bagaimana mungkin negeri-negeri yang begitu beraneka ragam politik luar negeri dan aliansi militernya, bisa berkumpul dan mencapai PERSETUJUAN BERSAMA?
Negeri-negeri Barat yang selama ratusan tahun menjadi penjajah mayoritas negeri-negeri benua Asia dan Afrika, dan para juru-ramal mereka memprediksi dan mengharapkan bahwa Konferensi Asia-Afrika di Bandung itu akan berakhir dengan percekcokan dan kegagalan total. Di dunia ini tidak mungkin mengambil sikap bebas dan berdikari, begitu anggapan mereka. "Kalau kalian tidak berfihak kami, berarti kalian menentang dan jadi musuh kami"!
Begitu logika blok Barat yang dikepalai oleh Amerika Serikat, Inggris dan Perancis ketika itu. "If you are not with us, you are against us!" Begitu John Foster Dullers, Menlu AS pernah mengancam . . . .
* * *
Bangsa-bangsa Asia-Afrika yang berkumpul di Bandung selama seminggu itu, menyatakan bahwa mereka berhasrat dan bertekad untuk hadir di dunia ini sebagai kekuatan politik yang berjuang untuk bebas berdiri sendiri, tidak menjadi émbél-émbél blok-blok yang merupakan fihak-fihak terlibat dalam'Perang Dingin'. Hal mana sesungguhnya merupakan fenomena baru yang muncul di dunia geo-politik internasional.
Apakah mungkin suatu negeri atau kelompok negeri-negeri untuk berdiri sendiri, tidak 'mihak sana' tidak 'mihak sini'? Bukankah di antara yang hadir di Bandung itu ada yang terikat dengan blok Barat, seperi Filipina dan Thailand yang anggota SEATO, yang dikepalai oleh AS? Bukankah Tiongkok dan Vietnam Utara, adalah bagian dari Blok Timur yang dikepalai oleh Uni Sovyet? Bukankah Turki anggota NATO, dan bukankah Irak anggota CENTO, yang dikepalai oleh AS? Selain itu terdapat negeri-negeri yang menemp;uh politk luarnegeri yang 'bebas dan aktif' , yang sering dikatakan 'netral', tidak mihak sana dan tidak mihak sini, seperti India dan Indonesia?
Bisakah negeri-negeri yang demikian berbedanya politik luarnegerinya, berkumpul dan berunding. Di tengah-tengah situasi berkecamuknya 'Perang Dingin'?
Tetapi, ---- bangsa-bangsa Asia dan Afrika, yang para wakilnya berkumpul di Bandung 60 tahun yang lalu, telah menciptakan KEAJAIBAN SEJARAH . Suatu FONOMENA LANGKA DALAM GEO-POLITIK INTERNASIONAL menjadi suatu kenyataan.
* * *
Para utusan dari negeri-negeri Asia Afrika itu bisa berunding, bisa musyawarah dan TELAH MENCAPAI KATA SEPAKAT. Mereka mewakili bangsa-bangsa dan negeri-negeri yang mendambakan kermerdekaan dan kebebasan, kerjasama, kemajuan dan perdamaian dunia. Musuh bersama mereka adalah kolonialisme dalam segala manifestasinya!
* * *
Muncullah pertanyaan berikut ini? Apakah DASA SILA BANDUNG, 10 PRINSIP BANDUNG masih relevan. Memperingati Konferensi Bandung (1955), bukankah itu NOSTALGIA SEMATA?
Nyatanya - - - dimulai dengan BANDUNG PRINCIPLES, gerakan dan persepakatan negeri-negeri NON BLOK, negeri-negeri yang NON-ALIGNED.. yang menempuh dan mempertahankan politik NON ALIGNMENT . . .Yang menolak berfihak ketika berkecamuk "Perang Dingin", dan TETAP MEMPERTAHANKAN POLITIK LUAR NGERI YANG BEBAS BERDIRI SENDIRI. Tokoh-tokoh Konferensi AA Bandung: Sukarno, Nehru, Nasser, Nkrumah merupakan pilar ide non blok, Bersama Tito dari Yugoslavia, pada tahun 1961 meluncurkan Konferensi Non Blok pertama di Belgrado, Jugoslavia. Gerakan Non Blok merupakan pengembangan dari PRINSWIP-PRINSIp HUBUNGN INTERNAIONAL yang dideklarasikan di Konferensi Asia-Afrika di Bandung, 1955.
Dalam situasi dunia yang bertambah rumit, masih terjadinya berbagai konflik kekerasan serta munculnya kecenderungan baru hegemonisme pasca 'Perang Dingin', benarlah sikap Indonesia dan sementara negeri AA lainnya bahwa SEMANGAT BANDUNG dan 10 PRINSIP BANDUNG MASIH RELEVAN!
* * *
Kelanjutan dari Konferensi AA di Bandung (1955), yang merupakan kegiatan di jajaran pemerintah--- adalah berdirinya gerakan besar setiakawan rakyat-rakyat Asia dan Afrika melawan kolonialisme dan neokolonialisme. Gerakan ini adalah gerakan non-governmental. Muncul AAPSO, Konferensi Mahasiswa AA, Konferensi Pengarang AA, Konferensi Wanita AA, Festival Film AA , KIAPPMA, dan Ganefo. Yang dilengkapi dengan Konferensi Trikontinental di Havana, Cuba, 1966. Sebagai aktivis setiakawan Raqkyt-Rakyat Asia Afrika aku sepenuhnya menceburkan diri dalam kegiatan dan gerakan besar ini.
* * *
Menarik membaca ulang yang pernah ditulis oleh waratawan senior Indonesia, Rosihan Anwar (almarhum) tentang Konferensi Bandung:
"Dewasa ini ada orang yang bertanya apakah gunanya bagi kita memperingati 50 tahun KAA Bandung, sedangkan dunia sudah berubah?
Sebagai wartawan yang meliput KAA dulu saya ingin menjawabnya dengan mengemukakan bahwa betul dunia sudah berubah, namun kita mesti berusaha menanamkan kesadaran sejarah kepada generasi muda Indonesia. Generasi muda jangan sampai melihat sejarah bangsa kita seperti terputus- putus, merasa hidup hanya dalam zamannya saja, bersikap bagaikan "muara melupakan hilirnya".
"50 Tahun yang lalu Indonesia tampil aktif di gelanggang politik internasional dengan tujuan membebaskan bangsa Asia-Afrika dari kolonialisme."Indonesia sukses menyelenggarakan KAA walaupun keadaannya masih sukar dan pengalamannya masih kurang. Tapi, Indonesia tetap maju ke depan dan aktif bergerak dalam human pilgrimage, perjalanan umat manusia.
"Apakah pengetahuan sejarah tentang KAA itu tidak memberi inspirasi dan optimisme bagi generasi sekarang untuk menatap masa depan? Saya yakin ada, karena itu ada gunanya memperingati 50 tahun KAA Bandung. God bless Indonesia.'
* * *
Lampiran: -- I
Dibawah ini bisa dibaca lagi apa itu DEKLARASI BANDUNG?
Isi Dasasila Bandung – Bandung Principles:
1.. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB
2.. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
3.. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil
4.. Tidak melakukan intervensiatau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain
5.. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
6.. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
7.. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritaw wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
8.. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi (penyelesaian masalah hukum) , ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB
9.. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
10.. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional
* * *
Lampiran II
PESERTA KONFERENSI ASIA-AFRIKA, BANDUNG 1955
1.. Afganistan
2.. Indonesia
3.. Pakistan
4.. Birma
5.. IranFilipina
6.. Kamboja
7.. Irak
8.. Iran
9.. Arab Saudi
10.. Ceylon
11.. Jepang
12.. Sudan
13.. Republik Rakyat Tiongkok
14.. Yordania
15.. Suriah
16.. Laos
17.. Thailand
18.. Mesir
19.. Libanon
20.. Turki
21.. Ethiopia
22.. Liberia
23.. Vietnam (Utara)
24.. Vietnam (Selatan)
25.. Pantai Emas
26.. Libya
27.. India
28.. Nepal
29.. Yaman
* * *
Lampiran III
Non-Aligned Movement/NAM)
adalah suatu organisasi internaswional yang terdiri dari lebih dari 100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun.
Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk
menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, Apartheid Zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemonii dan menentang segala bentuk blok politik.
Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT).
Paris, 22 Februari, 2015
* * *
123 months ago
Ibrahim Isa Kolom IBRAHIM ISA
Sabtu Malam, 07 Maret 2015
---------------------------------------
Buku “SUKARNO -- An Autobiography -
As Told to CINDY ADAMS”
< Apa Yang Direkayasa dan Dipalsukan?>
* * *
Judul diatas - "SUKARNO, An Autobio Read more ...graphy As Told to Cindy Adams", adalah buku OTOBIOGRAFI Sukarno, Sebagaimana Diceriterakan Kepada Cindy Adams (Edisi Asli Bahasa Inggris). Pertama diterbitkan oleh The Robbs-Merill Company, INC. New York. Cetakan pertama 1965. Copyright, 1965, By Cindy Adams.
Di Indonesia terbit Edisi Revisi, berjudul "BUNG KARNO, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia". Cetakan pertama Agustus 2007; Cetakan Kedua, 2011.
Edisi Revisi yang terbit di Indonesia TERAMAT PENTING. Karena yang direvisi adalah suatu PEMALSUAN yang dilakukan dalam Edisi Indonesia tahun 1966. Edisi ini dengan kata pengantar dari Suharto. Dr Asvi Warman Adam, Peneliti Senior LIPI. yang menulis kata pengantar untuk Edisi Revisi (2007), menjelaskan proses terungkapnya PEMALSUAN dalam penerbitan buku Bung Karno, selama periode Orba, a.l sbb:
"Dalam diskusi yg diselenggarakan Yayasan Bung Karno di Gedung Pola tahun 2006, Safii Maarif mngutip buku Cindy Adams mengatakan bahwa Sukarno sangat melecehkan Hatta karena menganggp perananya tidak ada dalam sejarah Indonesia. Karena itu ketika buku ini akan diterbitkan ulang saya meminta kepada Yayasan Bung Karno untuk mengecek kembali terjemahan buku ini. Sebetulnya bagaimana bunyi asli dalam bahasa Inggris pernyataan yang merendahkan Hatta itu. Yayasan Bung Karno kemudian menugasi Syamsu Hadi untuk menerjemahkan ulang buku tersebut. Yang mengagetkan pada temuannya disamping ada beberapa kekeliruan terjemahan adalah dua alinea yang ditambahkan dalam edisi bahasa Indonesia sejak tahun 1966. Padahal kedua alinea itu tidak ada dalam edisi bahasa Inggris.
"Pada halaman 341 tertullis:
" . . Rakyat sudah berkumpul. Ucapkanlah Proklamasi".Badanku masih panas, akan tetapi aku masih dapat mengendalikan diriku. Dalam suasana di mana setiap orang mendesakku, anehnya aku masih dapat brpikir dengan tenang.
"Hatta tidak ada", kataku. "Saya tidak mau mengucapkan proklamasi kalau Hatta tidak ada".
Lanjutan teks ini kalau dicek teks asli bahasa Inggris: Dalam detik yang gawat dalam sejarah inilah Sukarno dan tanah air Indonesia menunggu kedatangqn Hatta.
Namun di antara kedua kalimat ini ternyata disisipkan dua alinea yang tidak ada dalam teks Inggrisnya yaitu:
Tidak ada yang berteriak, "kami menghendaki Bung Hatta". Aku tidak memerlukannya. Sama seperti aku tidak memerlukan Syahrir yang menolak untuk memperlihatkan diri di saat pembacaan Proklamasi. Sebenarnya aku dapat melakukannya seorang diri, dan memang aku melakukannya sendirian. Di dalam dua hari yang memecahkan urat syaraf itu maka peranan Hatta dalam sejarah tidak ada.
Peranannya yang tersendiri selama masa perjuangqn kami tidak ada. Hanya Sukarnolah yang tetap mendorongnya ke depan. Aku memerlukan orang yang dinamakan "pemimpin" ini karena ada pertimbangan. Aku memerlukannya oleh karena aku orang Jawa dan dia orang Sumatra dan di hari-hari yang demikian itu aku memerlukan setiap orang denganku. Demi persatuan aku memerlukan seorang dari Sumatra. Dia adalah jalan yang paling baik untuk menjamin sokongan dari rakyat yang nomor dua terbesar di Indonesia.
Lanjut Asvi Adam: -- Sukarno tidak memerlukan Hatta dan Syahrir bahkan "peranan Hatta dalam sejarah tidak ada". Demikain pernyataan Bung Karno dalam edisi bahasa Indonesia yang terbit sejak tahun 1966. Ternyata dua alinea itu tidak ada dalam naskah asli bahasa Ingris. Kalau demikian apakah ada seseorang yang merekayasa cerita tambahan ini?
* * *
Bisa timbul pertanyaan, mengapa aku 'tiba-tiba' menulis lagi sekitar "rekayasa" dan "pemalsuan" terhadap buku Bung Karno itu?
Tidak ada alasan prinsipil. –- Mengungkapkan pemalsuan sejarah, dalam hal ini pemalsuan buku Bung Karno, -- yang tujuannya jelas untuk mengadu donba Sukarno dan Hatt-Syahrir. Terutama di kalangan pendukung Bung Karno dan pendukung Hatta dan Syahrir. -- Pemalsuan dan rekayasa yang dilakukan oleh Orba, adalah masalah PENTING. Maksud penulisan sejarah adalah mendidik generasi baru. Disini penting sekali mengungkap pemalsuan sejarah yang dilakukan Orde Baru, Rekayasa yang mereka lakukan itu, BUKAN ALANG KEPALANG! Hal mana menegaskan betapa perlunya dalam periode Reformasi dan Demokratisasi dewasa ini dan selanjutnya -- MELAKUKAN PELURUSAN SEJARAH YANG DIPALSUKAN ORDE BARU.
Penyebab lain mengapa aku menulis kolomku hari ini, sbb:
Ketika membaca ulang buku SUKARNO, An Autobiography As Told to Cindy Adams (1965), terbaca lagi catatanku dalam buku tsb, bahwa buku itu aku pesan dari The Book Bin-Pacifica - dan dikirimkan ke alamatku di Amsterdam, pada tgl 08 Maret 2009. Harganya in termasuk ongkos kirim, adalah USD 27, 11-- Artinya tepat 6 tahun yang lalu aku memiliki Edisi Asli buku Bung Karno yang teramt penting itu. Aku bilang kepada Murti, hari ini aku akan menulis lagi sekitar buku Bung Karno. Perlu mengangkat kembali pemalsuan Orba terhadap buku Bung Karno tsb yang diungkapkan oleh sejarawan Asvi Warman Adam.
Kami membaca lagi, yang ditulis di kulit dalam (inside flap) buku, tentang buku Bung Karno itu, a.l. sbb:
"Sebagaimana ia sendiri mengungkapkannya dalam sejarah pribadi yang penting dan mempesonakan itu -- krisis adalah sesuatu yang terus menerus terjadi dalam dirinya -- krisis yang sering disebabkan oleh diri sendiri --
" Adalah dalam momen-momen ini bahwa Sukarno, sebagaimana halnya tiap pemimpin besar dalam sejarah, berperanan paling efektif. Memang, adalah kemampuannya untuk melihat momen krisis, merebut momen itu, bersamaan dengan kepribadiannya yang karismatik, merupakan penyebab dari mencuatnya ia ke kekuasaan sebagai pemimpin dari negeri yang nomor 6 besarnya (wilayah) dan dengan penduduk terbesar ke-lima di dunia. Sebuah negeri yang barangkali seperti halnya Tiongkok, memegang kunci ke haridepan Asia"
* * *
Kami membaca kembali bagian tertentu dari buku tsb: Kata Bung Karno:
"Janjiku telah kupenuhi. Kuliahku telah selesai. Sejak saat ini telah tidak ada yang akan dapat menghalang-halangiku untuk melakukan sesuatu yang menjadi kewajiban hidupku.
Ketika aku berdiri di atas jembatan Surabaya itu dan mendengar jeritan rakyatku, aku menyadari bahwa akulah yang harus berjuang untuk mereka. Hasrat yang berkobar-kobar untuk membebaskan rakyatku bukanlah sekadar ambisi pribadi. Aku dipenuhi hasrat itu. Ia meresap ke sekujur tubuhku. Ia menjadi desah nafasku. Ia mengalir melalui urat nadiku. Untuk memenuhi hasrat itulah orang mengabdikan seluruh hidupnya. Itu lebih dari satu kewajiban. Lebih dari panggilan jiwa. Bagiku ia adalah satu agama.". . (Lihat buku BUNG KARNO Penyambung Lidah Rakyat Indonesia-- halaman 83, Edisi Revisi, 2011).
* * *
Suatu pernyataan Bung Karno yang selalu akan menginspirasi generasi penerus bangsa ini, untuk terus berjuang mengabdi tanah air dan rakyatnya .
* * *
124 months ago
Waisaka Jaya Gunawan Dijual Rumah Bagus dan Nyaman di Bukit Telaga Golf, Citraland, Surabaya
Luas Tanah 650 m2. Luas Bangunan 1100 m2. Panjang 30 meter. Lebar Depan 20 meter. Lebar Belakang 24 meter. Hadap Selatan. Bangunannya 3 Tingkat. Kamar Tidur 5. Kamar Mandi 4. Li Read more ...strik 7700 watt. Telpon 1 Line. PDAM. HGB. Ada taman dan kolam renang dan basement utk parkir beberapa mobil. Harga Rp 26 Milyar
Point of interestnya :
-. Berada di lokasi elite Perumahan Citraland yg merupakan Singapore of Surabaya
-. Lantai full marmer
-. Cocok untuk investasi dan nyaman untuk dihuni karena pemiliknya bekerja sebagai design interior
Contact : Waisaka Brighton Satellit
Pin BB : 52BAC0BB
No HP : 0812 4973 4152
125 months ago
Ibrahim Isa Kolom IBRAHIM ISA
Sabtu, 31 Januari 2015
--------------------------------
Ikuti Bagaimana KEBIJAKAN JOKOWI “Menangani” . . . . Kemelut Perpolitikan . . .
* * *
“ALOTNYA” MELAKSANAKAN “PERUBAHAN” . . .
Sejak periode Presiden BJ Habibi Read more ...e, Indonesia memasuki periode Reformasi dan Demokratisasi. Jatuhnya Suharto menunjukkan, bahwa proses Reformasi dan Demokratisasi itu tidak berlangsung dengan aman, damai dan tenteram. “Perubahan mendadak dan bergejolak”, menuju pada penjungkir-balikkan politik dan birokrasi yang puluhan tahun lamanya bergelimang dan berkubang di lumpur kekerasan dan ketiadaan hukum. Rezim Orde Baru telah menghancur-luluhkan tradisi pemerintah Republik Indonesia, yang didasarkan pada UUD dan hukum.
Sejak dibangunnya, --- rezim Orde Baru, --- 32 tahun lamanya, penguasa menjalankan pemerintahannya, dengan menginjak-injak UUD, hukum dan rasa keadilan. Segala plosok kekuasaan negara: --- eksekutif, legeslatif, dan yudikatif . .,., dicengkam disatu tangan besi yang TUNGGAL : Tangan besi Presiden Jendral Suharto.
Satu-satunya lembaga negara yang berfungsi, yang maha kuasa, adalah Tentara. Melalui pemberlakuan sistim kekuasaan menuruti logika dan falsafah fasis DWIFUNGSI ABRI, rezim Orde Baru menjadikan pemerinth sebagai kekuasaan amgkara murka.
* * *
Itulah sebabnya, -- proses Reformasi dan Demokrtisasi berlangsung BUKAN TANPA KEKERASAN. Sebut saja gerakan massa unjuk rasa protes yang meluas secara nasional --menuntut perubahan kebijakan ekonomi pemerintah yang menggantungkan nasib negeri pada kekuasaan asing, yang kemudian bermuara pada tuntutan turunnya Presiden Suharto. Gerakan ini ditindas penguasa dengan kekerasan. Telah juga minta korban beberapa mahasiswa Trisakti. Lalu “Perisiwa Mei 1998”, dimana warga etnis Tionghoa menjadi korban kekerasan, pembunuhan, pembakaran, perampokan, pemerkosaan. Yang semua itu direkayasa oleh penguasa. Peristiwa berdarah yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Kemudian peristiwa penangkapan, penyiksaan, dan pembunuhan/penghilangan aktivis-aktivis Demokrasi dan Reformasi dari PRD, yang sampai detik ini masih merupakan kasus misterius.
* * *
Bangsa ini punya daya hidup dan berkembang yang luar biasa. Buktinya: suatu pertumpahan darah yang dicetuskan penguasa – terkenal dengan Pembantaian dan Persekusi Masal 1965/66/67; dimana kaum Kiri dan pendukung Presiden Sukarno
Pernah disinggung oleh salah seorang tokoh PDI-P, --- Rieke Pitalongga, bahwa situasi politik yang 'kemelut' ini, ada baiknya. Transparansi memperoleh kesempatan diberlakukan dan berkembang. Transparansi pemerintahan dan lembaga negeri lainnya, --- bila digalakkan, dijadikan kegiatan penting media dan kehidupan politik sehari-hari, akan lebih banyak lagi mengikut-sertakan publik dalam mengontrol penguasa. Rakyat pasti gairah menyambut usaha mengawasi, mengontrol, mengungkap, mengkoreksi dan menciptakan kekuatan pendorong positif, --- dalam kehidupan berdemokrasi di zaman Reformasi ini.
Muncul dan berkembangnya TRANSPARANSI -- biasanya terjadi dan tumbuh di kala fihak-fihak yang berkonflik itu, terutama yang ngeloni kedudukan kekuasaan, semakin gairah dan bersemangat dalam kegiatan 'saling bongkar' . Situasi seperti itu sering terjadi pada periode pra dan selama kampanye pemilihan daerah, apalagi pemilihan presiden.
* * *
Bagaimana Presiden Jokowi – Menghadapi pelbagai konflik-politik dan 'conflict of interest' sekitar pengangkatan Kapolri baru Budi Gunawan; penetapan BG sebagai tersangka kasus korupi oleh KPK; dan ditangkapnya untuk beberapa saat, Wakil Ketua KPK, serta pergesekan yang semakin meningkat antara yang pro “KPK” dan lawannya -- yang “pro-Polri”.
Setelah menghentikan Kepala Polri yang lama dan mengangkat pelaksana tugas Kapolri , --- Jokowi “menunda” pelantikan kepala Polri yang baru Budi Gunawan. Selanjutnya Jokowi memanggil pemimpin-pemimpin KPK dan Polri yang melakukan tugas masing-masing agar bertindak sesuai aturan dan hukum. Tidak boleh melakukan tindakan 'kriminalisasi'. --- Jokowi selanjutnya membentuk 'tim atau panitia independen' terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat yang kredibel, diketuai oleh mantan Ketua Muhammadiyah, Syafei Maarif.
Panitia Independen telah mengajukan sarannya agar Presiden Jokowi mengangkat KaPolri yang baru. Karena adalah tidak etis dan merusak kepercayaan publik bila Presiden melantik Kapolri yang 'bermasaalah'.
* * *
Sebegitu jauh duduk perkaranya sudah jelas bagi publik, bagi masyarakat dan bagi siapa saja. Sebuah panitia independen, yang dibentuk Presiden, telah mengajukan saran solusinya.
Budi Gunawan harus mundur, sebaiknya atas inisiatif sendiri, kalau tidak, Presiden yang membatalkan pencalonannya sebagai Kapolri.
Sebelumnya Syafii Maarif --- Ketua tim independen Konflik KPK dan Kepolisian RI, -- menegaskan a.l:
“Pokoknya kami ingin selamatkan KPK dan Polri. Jangan dibiarkan negara rusak oleh oknum-oknum yang meng-atas-namakan institusi” (27/1/2015).
* * *
Dalam pada itu, Jokowi mengambil langkah “surprise” -- yang strategis, yaitu mengadakan pertemuan, berkonsultasi dengan mantan saingannya dalam Pilpres 2014, Prabowo Subianto. (mungkin juga sampai sekarang Prabowo merupakan saingan Jokowi yang paling serius). - Hasil pertemuan, tidak banyak yang meramalkan sebelumnya:
Prabowo Subianto, Ketua Gerindra dan tokoh KMP yang selama ini, mengambil sikap oposisi – tapi dalam DPR bermanuver mendukung pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri --- , kini mengambil MENDUKUNG SIKAP APAPUN YANG AKAN DIAMBIL OLEH PRESIDEN JOKOWI DALAM MENANGANI KONFLIK KPK – POLRI.
Sungguh menarik dan mempesonakan perkembangan baru ini, yang disebabkan oleh kebijakan Presiden Jokowi. Ternyata langkah-langkah Jokowi, diambil secara hati-hati. Dengan memperimbangkan situasi keseluruhan, serta menomor-satukan kepentingan bangsa dan negara secra nasional . . untuk masa kini dan di hari depan.
* * *
Bukankah perkembangan situasi politik Indonesia belakangan ini, merupakan pengungkapan gamblang di muka umum, untuk lebih mengenal, siapa-siapa, yang terlibat dalan konflik, bagaimana sikap masing-masing. Dan -- APA . . . . SESUNGGUHNYA YANG DIRIBUTKAN SELAMA INI.
* * *
Seruan menggelédeék Relawan Jokowi -- – “KAMI TIDAK AKAN MEMBIARKAN JOKOWI SENDIRIAN” , a.l menunjukkan bahwa kebangkitan kekuatan masyarakat, khususnya para Relawan Jokowi, tidak akan berhenti. Ia bahkan akan berkembang dan bertambah besar dan kokoh.
Proses ini akan berlangsung terus --- justru dalam pergolakan politik serta berkembangnya TRANSPARANSI dalam kehidupan berbangsa.
* * *