Kumpulan pin bb jkt48 posts

Yose Rizal Triarto Cetakan kedua ini sudah banyak peningkatan dibandingkan cetakan pertama Maret 2015 yang lalu, yakni:
1. Tekstur cover jauh lebih halus dan bagus,
2. Lem buku lebih rapi dan rapat.
3. Print kertas paperback lebih rapi, halus, dan harum.
4. Cetakan ba
Read more ... rcode di back cover lebih terang, jelas, dan betul.
Bagi kawan-kawan yg berminat, pemesanan dan pembelian dapat melalui: 1. Inbok FB Kaifa Organizing | 2. E-mail promosikaifa@gmail.com | 3. Sms 089655771290 | 4. BBM 51A1A201.
Cukup sebutkan judul Bumi dan Manusia, nama penulis Yose Rizal Triarto, alamat lengkap pengiriman, dan jumlah buku yang ingin dibeli. Terima kasih.
---
"Manusia tidak pernah bisa melepaskan diri dari keadaan sekelilingnya, dari mana ia hidup, dibesarkan oleh bumi dan dari mana ia berakar."
-Soe Hok Gie (1942-1969)
Judul: Bumi dan Manusia
Penulis: Yose Rizal Triarto
Penerbit: Kaifa Publishing Bandung
ISBN: 978-602-1375-92-1
Tebal Buku: 308 hlmn,
Harga: Rp 55,000
Versi Digital: SCOOP (http://www.getscoop.com/id/buku/bumi-dan-manusia), WAYANG (http://www.wayang.co.id/index.php/toko/detail/14082), MAHONI (on progress)
Sinopsis buku Bumi dan Manusia - Kumpulan Puisi, Esay, dan Opini Pilihan (Penerbit Kaifa, Maret 2015):
Dengan kerendahan hati, Bumi dan Manusia adalah buku pertama penulis yang merupakan kumpulan catatan puisi, esay, dan opini yang sempat ditulis sejak Juli 2014 sampai dengan awal 2015 yang terserak di beberapa media penulisan seperti media sosial, blog, website, dan beberapa di antaranya termuat dalam surat kabar.
Bagian 1 Puisi memuat 31 (tiga puluh satu) puisi pilihan yang beberapa di antaranya telah mendapatkan penghargaan dalam lomba-lomba penulisan puisi nasional dan telah diikut sertakan sebagai manuskrip tunggal dalam Siwa Nataraja Awards 2015 dan Ubud Writers & Readers Festival (URWF) 2015.
Bagian 2 Esay dan Opini memuat 21 (dua puluh satu) tulisan pilihan yang beberapa di antaranya berkesempatan memperoleh penghargaan pula dalam beberapa lomba kepenulisan yang diadakan baik oleh pemerintah (kedinasan dan kementrian) maupun oleh penerbit-penerbit indie dan mayor di Indonesia.
Buku non-fiksi tersebut ditulis untuk pelajar/mahasiswa/umum yang tertarik atau terpanggil dalam keprihatinan akan kemanusiaan dan lingkungan. Dengan segala keterbatasan penulis berharap buku tersebut dapat memberikan sumbangsih pandangan akan kondisi saat ini.
Tujuan dari endorsement/testimonial sendiri penulis maksudkan agar buku tersebut nantinya lebih dikenal, membumi, dan memanusiakan manusia. Tak ada gading yang tak retak, namun dengan segala keterbatasan penulis berharap buku ini dapat memberikan sumbangsih pandangan akan kondisi saat ini.
"Berangkat dari kegelisahan dan keterlibatannya, Sdr Yose Rizal Triarto mengantarkannya pada renungan pemikiran kritis tentang berbagai persoalan bangsa dan kemasyarakat. Dilihat dari judul bukunya terlihat sekali pengalaman dan catatan langsung dari pelaku sejarah dengan cara dan gayanya yang khas. Kita patut menyambutnya dengan rasa bahagia dan bangga. Selamat atas perjuangan dan karyanya."
-Kata Pengantar: Sudarto, S.Ag.MA, Mantan Anggota Komnas HAM Perwakilan Sumatera Barat Aktif dan Penulis
“Terasa sekali kalau buku ini ditulis dengan idealisme yang tinggi. Benar-benar kumpulan tulisan yang penuh gizi. Salut!”
-Dwi Suwiknyo, Penulis dan Founder Pesantren Menulis
“Membaca karya mas Yose ini, seperti melihat kehidupan riil sebuah kehidupan sosok manusia di muka bumi ini, betapa pentingnya sebuah kematangan pribadi dalam berpikir, bersikap, dan berbuat.”
-Ika Zardy Saliha, Ibu Rumah Tangga, Penulis, Guru Bahasa Arab MTsN Donomulyo Kulon Progo, Ketua Lembaga Kebudayaan PDA Kulon Progo, dan Staff Kemenag Yogyakarta
“Konsep yang unik, perpaduan antara puisi menyentuh hati dengan beberapa artikel yang menarik dan menambah wawasan pemikiran. Dua jempol untuk buku ini dan patut dikoleksi!”
-Sugeng Adi Sulistyo Nugroho, Penulis dan Dosen USNI, UNKRIS, dan UBHARA JAYA Jakarta
“Inilah sebuah buku antologi yang mengupas dan membahas berbagai aspek kehidupan. Penulisnya -- Yose Rizal Triarto -- mengangkat berbagai tema dan topik yang menjadi masalah kita. Ini seperti ketuhanan, keagamaan, pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, politik, pemerintahan, dan hubungan antar dan interpersonal. Ini diolah dan disampaikan dalam tulisan berbentuk puisi, esai, dan artikel opini. Sungguh, suatu buku yang “mantap suratap” dan layak baca bagi berbagai kalangan hingga dapat memberikan suntikan batin dan vitamin rohani yang mampu merangsang, menantang, mencerahkan, dan memberdayakan.
-Sukur Budiharjo, PNS Daerah Pemprov DKI Jakarta, Penerima Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia Satyalancana Karya Satya 30 Tahun, Pendidik, Pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Penulis
“Sesuai dengan judulnya Bumi dan Manusia, Yose Rizal Triarto telah menyusun buku yang membumi dan menyentuh sisi kemanusiaan. Karya seperti ini hanya bisa lahir saat bertemunya kepedulian dan kreatifitas, dan Yose Rizal berhasil mempertemukannya.”
-Muchlis Anwar, Motivator dan Penulis buku The Art of Communication
“Kumpulan esai, opini, dan puisi tentang kemanusiaan dalam buku ini mengingatkan saya akan gado-gado. Komposisi manis, asin, pedas, sayur, dan lauk menjadikannya komplit serta sehat untuk dikonsumsi.”
-Sinyo, Penulis buku Anakku Bertanya Tentang LGBT
“Buku Bumi dan Manusia ini merupakan salah satu bentuk kepedulian generasi muda terhadap lingkungan dan kemanusiaan. Semoga akan lebih banyak yang ikut menulis hal-hal positif ini. Selamat kepada Mas Yose atas terselesaikannya buku ini. Yang terpenting dari itu semua adalah implementasi kita di lapangan. Mas Yose sudah memulainya di beberapa hal, semoga kita juga bisa.”
-Arief Setiawan, Penulis
“Menulis adalah perjalanan individual, dan setiap perjalanan penulis adalah unik. Membaca buku Bumi dan Manusia karya Yose Rizal Triarto, artinya kita melihat dunia melalui sudut pandangnya. Melalui buku ini, kita belajar merasa dan memikirkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita, juga peristiwa yang secara kasat mata jauh dari jangkauan kita. Sehingga dengan demikian, melalui buku ini kita bisa belajar mengasah empati, mengasah kepekaan rasa.”
-Arimbi Bimoseno, Penulis buku Pesawat Habibie Sayap-Sayap Mimpi Indonesia
“Buku menarik, dituturkan oleh penulis muda bertalenta.”
-Paulus Agung Pramudyanto, Penulis, Esais, Pendiri Paguyuban Pembaca dan Penulis Magelang/Pamulang
“Manusia dan lingkungan jelaslah entitas yang tak dapat terpisahkan, keduanya mempunyai keterikatan batin yang begitu kuat. Namun sayang, masih banyak manusia yang belum bisa memperlakukan lingkungan dengan etis. Nah, buku ini kiranya menjadi salah satu petunjuk penting bagi manusia untuk bisa belajar memahami hubungan yang harmoni antara manusia dengan alam. Tak melulu soal lingkungan, penulis juga apik menuliskan esai-esai cerdas tentang masalah kebangsaan, sosial, juga pendidikan.”
-Agus ‘Gus Mul’ Mulyadi, Blogger, Writer, Layouter
“Salah satu ciri tulisan bergizi menurut saya adalah tulisan yang ditulis dengan jujur dan dari pengalaman, tanpa harus menggunakan pemilihan kata rumit. Bung Yose telah membuktikannya lewat buku “Bumi dan Manusia”. Buku yang lahir dari perenungan penulis melihat fenomena di sekitarnya. Layak dibaca sebab isinya begitu dekat dengan kita.”
-Mini GK, Penulis novel Pameran Patah Hati
“Menggugah. Itu yang pertama kali saya rasakan ketikan membaca buku ini. Ada banyak tulisan yang membuka mata saya tentang banyak hal. Tentang politik, pendidikan, moral, juga banyak hal lain yang cukup membuka mata sata sebagai seorang pendidik. Buku kumpulan puisi, essay dan opini ini cukup luar biasa menurut saya. Seperti gado-gado, ada banyak komponen yang berbeda yang membuatnya terasa sedap untuk dinikmati.”
-Aris Hartanti, Guru Matematika SMA Takhassus Wonosobo dan Penulis
“Buku ini menarik untuk dibaca, reflektif dan menunjukkan bahwa penulisnya memiliki minat yang dalam terhadap masalah-masalah kemanusiaan dan sosial yang lebih luas.”
-Dr M Alfan Alfian, Penulis, Dosen Pascasarjana Ilmu Politik FISIP Universitas Nasional Jakarta, dan Direktur The Akbar Tanjung Institute (ATI) Jakarta
"Lewat buku ini penulis merekam aneka keprihatinan kemanusiaan dan lingkungan ke dalam kata-kata yang terangkai dalam puisi, esai, dan opini. Dengan caranya sendiri penulis mencoba mengabadikan jejak budaya. Untuk para pemetik mutiara hikmah dan inspirasi, buku ini wajib dimiliki."
-Much. Khoiri, Dosen UNESA dan Penulis buku Rahasia TOP Menulis
"Cak Nur Dalam Relevansi Pemikiran Modern Islam Indonesia; salah satu esay karya Yose yang tidak boleh kalian lewatkan. Dalam esay tersebut, Yose mampu mempresentasikan ajaran dan pemikiran Nurcholish Madjid dengan sangat baik. Poin penting yang tidak luput dari perhatian Yose: “Nilai keberlakuan sebuah manifestasi atau ekspresi keagamaan tidaklah mutlak, tetapi diletakkan seberapa kuat relevansinya dengan tuntutan zaman dan tempat.” Kalimat itu mengingatkan saya pada ucapan Cak Nur bahwa hanya dengan mempelajari Islam secara benar, maka Islam akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan zaman."
-Machmud Yunus, Web Designer dan Penulis
Untuk melihat review singkat dan endorsement/testimonial lengkap silahkan membuka: melalui versi mobile di https://m.facebook.com/yose.triarto/albums/10205990355867338 atau melalui versi web di https://www.facebook.com/yose.triarto/media_set?set=a.10205990355867338.1073741879.1513794646&type=3. Terima kasih.
117 months ago
Panic King Izham https://www.facebook.com/wargaprihatin/videos/10153871938952786/
How's about a piece on this issue. I'd love to hear what you guys think of it.
Thanks :)
Warga Prihatin
ROHINGYA – ANTARA KEJAHATAN MANUSIA DAN KESESATAN AGAMA
Tersentuh hati atas nama kemanusiaan dan persaudaraan sesama Islam apabila bot yang sarat dengan muatan manusia terutama kanak-kanak dan wanita dari Rohingya tidak dibenarkan mendarat. Sejak
Read more ... 20 tahun dahulu begitu ramai pelarian ini yang ‘ghaib’ di lautan apabila tiada negara yang mahu menerima mereka.
Kami telusuri semua artikel dari pelbagai sumber, termasuk video dari portal berita antarabangsa untuk membuat sedikit rumusan. Perhatikan klips dalam video ini; termasuk ulasan para sami, beberapa wartawan antarabangsa, juga luahan penduduk budha dan warga Rohingya sendiri.
Ada yang kata mereka ini bangsa pengecut kerana lari meninggalkan tanah air sendiri. Jika diberi perlindungan dan mendapat Identiti UNHCR pula, mereka akan naik lemak dan tidak menghormati kita selaku tuan rumah. Bagaimanalah mereka harus melawan penghapusan etnik yang disokong kerajaan bekas dikatator itu dengan jumlah yang kurang dari 10% dan tanpa sokongan moral, dana dan senjata?
Sebenarnya ada beberapa keluarga Rohingya yang berhubungan sangat rapat dengan kami selama beberapa tahun sebelum ini. Mereka adalah kumpulan yang awal-awal berjaya melarikan diri dari kekejaman kerajaan mereka. Di RPWP, kami jadikan mereka sebagai asnaf yang memerlukan perlindungan.
Salim, salah seorang yang rapat dengan kami telah 18 tahun berada di Malaysia. Dalam setiap perbualan, beliau sering menceritakan suasana yang berlaku di negara asalnya. Kini, beliau dan sekian banyak keluarga Rohingya telah dipindahkan ke Amerika. Yang lainnya dipindahkan ke Australia dan beberapa negara lain.
Kekerabatan dengan mereka itu telah memberi kami banyak gambaran tentang budaya bangsa ini. Tidak dinafikan memang benar jika dikatakan mereka itu ada yang pengotor, pemalas, besar kepala dan sebagainya. apa tidaknya, standard hidup mereka 50 tahun di belakang kita. Namun, Salim rakan Rohingya kami itu pula amat kuat bekerja dan pandai berniaga.
Orang berbudi kita berbahasa. Apabila kita buat baik pada mereka, mereka juga kami dapati sangat hormat dan baik dengan kami. Sampai saat berangkat ke Amerika, beliau tidak habis-habis menyatakan amat keberatan meninggalkan Malaysia. 18 tahun beliau bekerja keras untuk mengumpul wang bagi membawa ayah ibu dan keluarga besarnya ke Malaysia sebelum berangkat ke negara ketiga.
Sampai hari ini beliau masih berhubungan dengan kami untuk memberikan perkembangan terkini. Yang penting apa yang beliau jangkakan dahulu telah benar-benar berlaku, iaitu tentang nasib pendidikan anak beliau. Itu sahaja sebab beliau terima tawaran UNHCR untuk dipindahkan ke negara ketiga, iaitu pendidikan anak-anak yang tidak disediakan di Malaysia. Malangnya apa yang berlaku di negara ketiga lebih merisaukan hatinya.
NASIB PELARIAN ROHINGYA
Dapat kita lihat dari video ini mereka menggunakan sampan kayu yang bocor dan setengahnya berkayuh dengan tangan meredah lautan. Dalam satu video kami terkedu apabila mereka yang berada dalam sampan kecil melihat bot besar yang berlayar bersama mereka ditembak oleh sebuah helikopter lalu karam tanpa berita.
Bangladesh yang dikatakan berkait repat dengan asal usul mereka adalah sebuah negara yang miskin. Kerana itu mereka tidak mampu menerima pelarian ini kerana sudah terlalu ramai. Kem pelarian yang disediakan juga kebanyakannya tidak didaftarkan.
Apa yang dinyatakan dalam video ini juga munasabah. Kelima-lima sampan bocor yang dihalau semula ke laut itu tidak dapat dikesan apa beritanya. Ungkapan yang mengatakan “Pulanglah ke laut… Allah akan selamatkan kamu” yang diungkap oleh pengawal pantai itu agak mengguris hati. Ia seolah-olah sengaja menghalau mereka 'untuk mati'.
Kematian semasa perlayaran sudah terlalu banyak. Kelaparan dan kehausan mereka amat dahsyat. Ada yang melapurkan sampai ke tahap meminum semula ‘air kencing’ mereka untuk terus hidup.
Berita tentang penemuan KUBUR RAHSIA yang tertanam mayat-mayat Rohingya seperti yang dilapur baru-baru ini bukan perkara baharu. Berapa banyak aduan oleh pelarian tentang kekejaman pihak berkuasa Thai yang telah menahan, menyiksa dan membunuh mereka. Video ini sendiri menampakkan bahawa dunia sudah tahu apa yang berlaku, cuma mereka tidak berminat untuk membantu.
Bagi kami, tidak kira atas dasar apa sekalipun, atas dasar kemanusiaan, kami fikir mereka wajar dibantu sekalipun ada banyak kelemahan dan kekurangan pada mereka.
Bertahun-tahun kami melihat gambar yang ditunjukkan oleh warga Rohingya tentang kekejaman yang dilakukan terhadap kaum keluarga mereka tanpa dapat berbuat apa-apa. NGO antarabangsa tidak dialu-alukan di sana. Warga yang berjaya melarikan diri tidak berani pulang semula untuk menyelamatkan keluarga mereka kerana takut dibunuh.
Jika kita sukar atau tidak berpeluang membantu mereka di sana sebagai manusia dan saudara seagama, kini mereka telah pun berjaya melarikan diri. Alangkah ruginya jika kita tidak ambil peluang untuk menghulurkan bakti.
TAWARAN RPWP
Bagi sesiapa yang mempunyai jalan, atau laluan yang legal bagaimana mereka ini boleh kami lindungi, insyaAllah kami di RPWP sudi untuk bersaudara dengan mereka. Tidak sampai hati melihat kesengsaraan mereka selama ini, khasnya golongan kanak-kanak, wanita dan orang tua.
Mereka ini hanya orang yang berusaha melarikan diri dari kekejaman kerajaan yang menindas untuk mencari ruang hidup yang lebih aman. Hijrah mereka adalah perintah Allah apabila tiada keupayaan lagi untuk melawan lalu mereka terus terusan ditindas.
Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?." Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri ini." Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?." Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, (QS: 4. An Nisaa' 97 (terus baca sampai ayat 100).
KESIMPULAN
Sebagai sebuah negara Islam yang mendaulatkan agama Islam, adalah menjadi tanggungjawab kita untuk menghulurkan bantuan kemanusiaan kepada mereka atas dasar aqidah yang sama.
Suatu ketika dahulu, Tun Mahathir pernah melaksanakan misi menyelamatkan warga Islam dari bumi Bosnia yang dizalimi dan memerlukan perlindungan. Mungkin kerajaan boleh mengkaji dan merangka sesuatu yang lebih kurang serupa dengan misi itu. Ingatlah, pelarian Vietnam lagikan pernah kita tolong, inikan pula Rohingya, saudara seagama dengan kita.
Di kala negara lain, ada yang menerima dan ada yang menolak. Kita bimbang nasib mereka kembali menjadi mangsa kerakusan manusia yang mahu menjadikan mereka ini sebagai hamba semata-mata. Maklumbalas dari keluarga mereka yang sudah berpindah ke negara ketiga sebenarnya ‘kurang menyenangkan’ hati kami.
Pedih sampai ke hulu hati apabila seorang imam mereka mengatakan “Jangan kirim kami balik ke Myanmar kerana mereka akan bunuh kami. Jika perlu, bunuhlah kami. Kami lebih rela dibunuh oleh tangan saudara Islam kami berbanding mati di tangan kuffar”. Apapun, kita berterima kasih kepada Acheh kerana mengizinkan mereka mendarat untuk bernafas.
Sebenarnya Allah sedang menguji kita yang kononnya kini sedang hidup aman sejahtera, kaya, berkuasa dan berupaya menolong mereka.
Memanglah setiap isu itu ada pro dan kontranya. Dalam hal kemanusiaan dan persaudaraan ini, mari kita cari jalan membantu mereka dahulu. Ketepikanlah dahulu isu kebanjiran warga asing dan sebagainya. Selepas itu baru kita fikirkan apa kaedah terbaik untuk membantu mereka pada jangka panjang. Bukan saling berdebat untuk menunjuk siapa yang lebih handal berhujah lalu membiarkan mereka mati ditelan ombak dan dimamah panas matahari.
InsyaAllah jika kita tolong Allah dengan menghulurkan bantuan kepada hamba Nya, nanti Allah akan tolong kita dan anak cucu kita bila sampai masanya. Sesungguhnya ajal, maut, jodoh dan rezeki ini urusan Allah yang bijaksana dalam mengatur keperluan umatNya. Kita pun hanya menumpang di bumi bertuah ini untuk seketika sahaja.
Hakikatnya inilah UJIAN sebenar kepada umat Islam seluruh dunia. Adakah hanya mahu melihat sahaja tetapi memekakkan telinga, menutup terus pintu hati sebagai manusia, atau masih berbaki sisa-sisa iman yang mahu melihat Islam itu adalah agama kasih sayang, bukan agama yang mengajak kepada persengketaan.
Kami amat rimas dengan keganasan terutamanya berasbabkan konflik agama. Janganlah kita musuhi penganut Budha yang tidak ada kena mengena.
Perhatikan apa yang dinyatakan oleh beberapa Sami dalam video ini. Keganasan yang turut melibatkan golongan Sami itu bukan ajaran agama mereka. Ini termasuk kenyataan mengutuk Islam oleh beberapa sami yang menjadi BATU API.
Janganlah kita amalkan budaya memperbaiki sesuatu kerosakan dengan cara melakukan kerosakan juga. Peperangan adalah agenda dajjal untuk menghancurkan kesejahteraan manusia. Janganlah kita ikut tergoda. Ia tidak sekali-kali akan menyelesaikan masalah melainkan malah menambahnya.
WARGA PRIHATIN
121 months ago
T&T Shop https://www.youtube.com/watch?v=1cFmUAodZ5k&list=PLS18r2yAN9qC4lXkvN6vjKug5LS2enaYj
121 months ago
T&T Shop https://www.youtube.com/watch?v=1cFmUAodZ5k&list=PLS18r2yAN9qC4lXkvN6vjKug5LS2enaYj
121 months ago
T&T Shop https://www.youtube.com/watch?v=1cFmUAodZ5k&list=PLS18r2yAN9qC4lXkvN6vjKug5LS2enaYj
121 months ago
T&T Shop https://www.youtube.com/watch?v=1cFmUAodZ5k&list=PLS18r2yAN9qC4lXkvN6vjKug5LS2enaYj
122 months ago
T&T Shop https://www.youtube.com/watch?v=Lg-5Tm_H3RY
122 months ago
Rara Lestari https://www.youtube.com/watch?v=1iNMeDcfMnI
please click subcribe
125 months ago
Rara Lestari https://www.youtube.com/watch?v=1iNMeDcfMnI
please click subcribe
125 months ago
More kumpulan pin bb jkt48 posts »